Jumat, 05 Oktober 2012

PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN



I.    Pengertian Perusahaan
Adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusi serta melakukan upaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Hal ini disebabkan karena ‘ kebutuhan ‘ manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah ‘ proses ‘ di suatu tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah ‘ tempat melakukan proses ‘ sampai bisa langsung digunakan oleh manusia. Atau suatu unit kegiatan ekonomi yang di organisasikan dan dijalankan sebagai organisasi produksi yang tujuannya untuk menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi dengan tujuan untuk menyediakan barang  dan  jasa yang bisa memuaskan  kebutuhan   dengan     cara yang menguntungkan.
II. Tempat dan Kedudukan Perusahaan               
Letak perusahaan sering pula disebut tempat kediaman perusahaan,yaitu tempat dimana perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari.Sedangkan istilah tempat kedudukan perusahaan dapat diartikan          sebagai tempat kantor pusat perusahaan. Dengan semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan
read more
yang saat ini bermunculan,maka pemilihan letak perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan dengan cara coba-coba.Karena dengan cara itu perusahaan akan kalah dalam bersaing;disamping waktu harus berpacu,juga efisiensi di bidang biaya perlu mendapat perhatian.Oleh karena itu pemilihan letak perusahaan ini harus dilakukan dan diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang disertai fakta yang kongkrit dan lengkap.
Pemilihan tempat dan letak perusahaan, factor penting untuk menjamin tercapainya:
  • Tujuan perusahaan
  • Efisiensi perusahaan
  • Daerah pemasaran produk
  • Pindah tempat : tidak ekonomis dan peraturan pemerintah
2.1. Tempat Kedudukan Perusahaan
Adalah kantor pusat perusahaan tersebut yang dipengaruhi oleh faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan dan sebagainya.
2.2.  Letak Perusahaan
Adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik atau pabrik dipengaruhi oleh factor ekonomi, untuk efisiensi yang berkaitan dengan biaya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya adalah :
a.       Harga bahan baku/bahan pembantu
b.      Tingkat upah buruh
c.       Tanah
d.      Pajak
e.       Tingkat bunga
f.       Biaya alat produksi
g.      Biaya atas jasa pihak ketiga

2.3. Jenis-Jenis Letak Perusahaan
       Dibedakan menjadi 4, yaitu :
  1. Letak perusahaan yang terikat pada alam
            Letak perusahaan pada umumnya karena tersediaan dan kemudahan bahan baku.   Perusahaan berkaitan dengan bahan bahan tambang pada umumnya.
            Contoh : Perusahaan timah, emas, minyak bumi.
2.      Letak perusahaan berdasarkan sejarah
            Perusahaan menjalankan aktivitasnya di suatu  daerah tertentu karena hanya dapat di jelaskan berdasarkan sejarah.
            Contoh : kerajinan batik di daerah Surakarta dan Yogyakarta, hal ini disebabkan dulu seni            membatik ini dimulai dari para wanita dalam Kraton di kedua kota itu.
.
3.      Letak perusahaan yang ditetapkan oleh pemerintah
Perusahaan yang ditetapkan letaknya atas peraturan pemerintah demi keamanan, kesehatan dan lingkungan.
Contoh : peternakan ayam tidak boleh ditengah-tengah pemukiman atau kota padat penduduk dan sebagainya
4.      Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi
Pemilihan letak yang bersifat industri yaitu ketersediaan bahan mentah, tenaga air, tenaga kerja, modal, transportasi, kedekatan dengan pasar, dan kesesuaian iklim. Di sini ada bebarapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan letak perusahaan :
a. Dekat dengan bahan baku
    Contoh : pabrik gula, pabrik semen

b. Dekat dengan pasar
    Di sini perusahaan sedekat mungkin dengan pasar atau konsumen.
    Contoh : pabrik roti (Bakery), rumah makan dan juga perusahaan jasa seperti                  Bank/Asuransi.

c. Dekat dengan pemasuk tenaga kerja
    Bagi perusahaan yang banyak membutuhkan tenaga kerja bukan ahli, cenderung            memperhatikan agar dekat dengan tenaga kerja tersebut.
   Contoh : pabrik rokok, pabrik kembang gula.

d. Dekat dengan penyedia sumber tenaga/energi
   Contoh : pabrik peleburan bijih besi, aluminium dan baja.

e. I k l i m
   Suatu perusahaan seringkali membutuhkan adanya iklim dan pengaturan suhu udara       yang tertentu.
   Contoh : pabrik the, pemintalan kapas, industri jamur.

f. Ongkos Transport
   Misalkan pabrik mobil, sangat membutuhkan lancarnya transportasi. Apabila jalan- jalan yang akan dilalui produk perusahaan ke konsumen sudah baik, maka diharapkan ongkos transportnya juga akan menjadi rendah.

g. Besarnya suplai modal
   Perusahaan yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya, cenderung       akan memilih tempat dimana penananman modal cukup besar disertai tingkat bunga         yang cukup rendah.

III.    Perusahaan dan Lembaga Sosial
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat jadi bukan untuk mencapai keuntungan maximal tapi juga mempunyai tujuan membuka kesempatan kerja, pertimbangan politik dan upaya pengabdian kepada masyarakat.
Jadi, perusahaan bisa dikatakan lembaga sosial karena membantu menyejahterakan masyarakat dengan cara membuka lapangan pekerjaan, sehingga taraf hidup masyarakat pun sedikit terbantu.
3.1. Tujuan Pendirian Perusahaan
            Secara umum tujuan pendirian perusahaan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:
  • Tujuan ekonomis
Berkenaan dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya.
Contoh : Menciptakan laba, pelanggan, keinginan konsumen, tenaga produk, kualitas, harga, kuantitas, pelanggan (inovatif).
  • Tujuan sosial
Perusahaan memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia, factor-faktor produksi, maupun masyarakat luas.
Kedua tujuan tersebut saling mendukung untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu memberi kepuasan kepada keinginan konsumen ataupun pelanggan.

3.2. Perusahaan Sebagai Suatu Sistem
perusahaan juga merupakan suatu system, yang mana system adalah suatu kesatuan dari  unit-unit yang saling berinteraksi, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Perusahaan adalah suatu system karena merupakan kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai tertentu antara lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan masyarakat,maupun tanggung jawab social.
            Secara umum, dunia usaha didirikan untuk memenuhi keinginan manusia akan barang dan jasa. Dalam pelaksanaan pencapaian tujuan ekonomi perusahaan, hampir selalu terjadi interaksi antara perusahaan dengan lingkungannya. Interaksi tersebut menuntut perusahaan untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan, terutama dengan lingkungan eksternal yang pada umumnya tidak dikuasai langsung oleh perusahaan.
            Dengan demikian perushaan harus mempertimbangkan dampak social ekonomi yang akan dirasakan oleh pihak-pihak yang terkait dengan kebijakan yang diambilnya. Dalam hal ini, tanggung jawab social perusahaan berhubungan dengan perusahaan lain, konsumen, karyawan, investor, masyarakat secara keseluruhan, lingkungan eksternal maupun alam. Tanggung jawab social perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Adapun pihak-pihak tersebut adalah:
a.       Kepada Pemilik Modal dan Investor ( pengelolaan keuangan dan kemajuan perusahaan)
b.      Kepada Lembaga Penelitian (membantu pendanaan)
c.       Kepada Pekerja/karyawan (membayar gaji dan memenuhi fasilitas kerja)
d.      Kepada Konsmen/pelanggan (menyediakan Barang dan Jasa yang bagus)
e.       Kepada perantara/agen
f.       Kepada masyarakat
g.      Kepada Pemerintah (membayar pajak.)
h.      Kepada Pemasok/supplierKepada Pesaing/competitor

3.3. Sifat Sistem Perusahaan
Ada beberapa sifat :
  • Kompleks
  • Sebagai suatu kesatuan / unit.
  • Sifatnya beragam.
  • Saling tergantung.
  • Dinamis
Model sistem umum pada perusahaan adalah dimana penyerdahanaan objek, yang terdiri dari berbagai jenis model yang digunakan oleh perusahaan beserta kegunaan model itu sendiri yang mempengaruhi juga di perusahaan agar mempermudah pengertian, komunikasi, dan memperkirakan masa depan. Yang biasa digunakan oleh perusahaan adalah model sistem informasi fisik dan konseptual. Dan pada pendekatan sistem adalah sebagai perwujudan manajer dalam pengambilan keputusan dan memecahkan masalah pada perusahan tersebut.
“MODEL SISTEM UMUM”
  1. Sistem Fisik, merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya fisik.
Arus sumber daya fisik yang mengalir :
  1. Arus material.
  2. Arus personil.
  3. Arus mesin.
  4. Arus uang.
Informasi Informasi
Sistem Fisik Perusahaan sebagai system yang terkendali
  1. Sistem Konseptual,
Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.
a) Sistem Lingkaran Terbuka.
b) Sistem Lingkaran Tertutup.
Pengendalian Manajemen; pihak manajemen menerima informasi yang menggambarkan output sistem.
Pengolah Informasi; Perjalanan informasi tidak selalu dari sistem fisik kepada manajer. Para manajer memperoleh informasi dari sistem yang menghasilkan informasi dari data yang terkumpul.

3.4. Fungsi-fungsi Perusahaan
            Dalam mencapai tujuan dikenal dua fungsi perusahaan yaitu fungsi operasi dan fungsi manajemen. jika kedua fungsi ini dapat berjalan baik,  maka perusahaan akan dapat menjalankan operasinya dengan lancar, terkoordinasi, terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
  • Fungsi operasi
Yang termasuk dalam fungsi operasi adalah:
1.      Pembelian dan produksi
2.      Pemasaran
3.      Keuangan
4.      Personalia
5.      Akuntansi
6.      Administrasi
7.      Teknologi/komputerisasi
8.      Transformasi dan komunikasi
9.      Pelayanan umum
10.  Hokum/perundang-undangan dan humas
Dari semua fungsi yang tersebut diatas, fungsi pembelian dan fungsi pemasaran, personalia dan keuangan merupakan fungsi operasi utama perusahaan. Fungsi-fungsi operasi lainnya merupakan fungsi operasi penunjang.
  • Fungsi manajemen
Adapun yang termasuk dalam fungsi manajemen adalah :
1.      Perencanaan
2.      Pengorganisasian
3.      Pengarahan
4.      pengendalian
3.5. Ciri-ciri Perusahaan
            Ciri-ciri perusahaan mencerminkan kekhasan yang membuat perusahaan bersangkutan mudah dikendali. Pada umumnya cirri-ciri perusahaan dengan variable-variabel sebagai berikut :
  • Operatif
Adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan produksi, penyedia / distribusi barang dan jasa.
  • Koordinatif
Diperlukan koordinasi semua pihak agar saling mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan.
  • Regular
Untuk mencapai kesinambungan perusahaan diperlukan keteraturan yang dapat mendukung aktivitas agar dapat selalu bergerak maju.
  • Dinamis
Lingkungan selalu berubah oleh karena itu mampu mengikuti dan menyesuaikan diri terhadap perubahan.
  • Formal
Tunduk kepada peraturan yang berlaku setelah memenuhi persyaratan pendirian,

  • Lokasi
Perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.
  • Pelayanan Bersyarat
Keberhasilan perusahaan tersebut terhadap visi dan misi dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.
IV Lingkungan Perusahaan
Keseluruhan dari factor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya.
Pada dasarnya lingkungan perusahaan dibedakan menjadi :
1.   Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusaan.
Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
A)    Lingkungan eksternal makro
Adalah lingkungan eksternal  yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha. Contoh :
  • Keadaan alam => SDA, lingkungan.
  • Politik dan hankam => kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik dan hankam Negara dimana perusahaan berada => menciptakan.
  • Hukum
  • Perekonomian
  • Pendidikan dan kebudayaan
  • Social dan budaya
  • Kependudukan
  • Hubungan internasional.
B)     Lingkungan eksternal mikro
Adalah lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha.

Contoh :
  • Pemasok / supplier : yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.
  • Perantara, misalnya distribotur, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi ke konsumen.
  • Teknologi : yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja, peralatan metode, dll.
  • Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.
2.   Lingkungan Internal
Adalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
Contoh :
  • Tenaga kerja
  • Peralatan dan mesin
  • Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
  • Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
  • System informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.
3.  Faktor lingkungan
    Lingkungan perekonomian yang erat hubungan dengan pasar dimana diadakan penjualan dan        pembelian barang dan jasa.
Contoh:
  • Lingkungan seperi politik, pemerintah, hokum, dan militer yang mengatur kegiatan perusahaan
  • Keadaan social meliputi berbagai golongan penduduk dengan sikap kepercayaan, tingkah laku yang dicerminkan dalam lembaga social yang ada.





V Pendekatan dalam melihat bisnis dan lingkungan

Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya telaah dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi produsen atau “Producer Oriented Aproach”. Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu keadaannya disebut sebagai “seller’s market”, yang artinya produsen masih langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.

Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan.

Keadaan ini disebut “buyer’s market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”.
Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen”.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar