(Menyambut Konferensi Internasional MPI - IACIEM 2012, kerjasama antara Sekolah Pascasarjana UIN Maliki Malang dan International Islamic University of Malaysia) ww.instego.com
Sejarah
menunjukkan bahwa sebenarnya kegiatan manajemen secara tidak langsung
telah ada ribuan tahun lalu paling tidak dibuktikan dengan berdirinya
piramida di Mesir, tembok besar di Cina, dan sejumlah bangunan
spektakuler lain yang didirikan ribuan tahun lalu. Hasil karya tersebut
tentunya tidak mungkin terwujud tanpa kegiatan terkait pengejawantahan
fungsi-fungsi dan tahapan dalam manajemen, seperti: perencanaan,
pengorganisasian, implementasi dan pengawasan.
Kita
kemudian juga mengetahui perkembangan dan dinamika konsep/teori
manajemen belakangan ini yang memunculkan berbagai tawaran menarik dalam
bentuk konsep, teori dan program yang memudahkan tercapainya tujuan
organisasi. Keberhasilan ilmu terapan ini telah nyata dan terbukti
terjadi di dunia bisnis dan industri. Lalu, kesuksesan tersebut mampu
menarik perhatian bidang lain untuk diadaptasi lantas mengadopsinya.
read more
Disisi
lain karakteristik dunia bisnis yang expansif memungkinkan untuk
mengglobalkan konsep manajemen tersebut secara lintas sektoral. Alhasil
konsep manajemen menjadi begitu fenomenal sehingga dunia pendidikan pun
tidak terlepas dari pengaruh dinamika manajemen di dunia industri dan
bisnis. Disadari bahwa fenomena adopsi ilmu, konsep atau teori manajemen
dari ranah bisnis dan industri ke dunia pendidkan memang cukup marak.
Salah satu konsep yang diadaptasi dari bisnis industri dan kemudian
diadopsi adalah membangun standar manajemen di dunia pendidikan.
Sehingga institusi pendidikan (termasuk lembaga pendidikan Islam) banyak
yang menggunakan sistem standarisasi ala manajemen bisnis industri.
Padahal tentu saja kedua dunia itu (bisnis dan pendidikan) berbeda
secara filosofi dan tujuan akhirnya. Sehingga semestinya perlu adanya
pembahasan terkait standar manajemen yang berbasis nilai-nilai Islam.
Manusia
memiliki ‘kebebasan’ tatkala mencari suatu kebenaran. Prinsip-prinsip
ilmu pengetahuan bersandar pada pengetahuan empirik dan logika (akal
sehat), sementara itu berdasar ajaran Islam makna al ilm selain
mengandung pengetahuan empirik, akal sehat dan logika juga mesti
ditempatkan dibawah bimbingan atau petunjuk al Qur’an dan Hadist.
Penggunaan prinsip-prinsip dalam ilmu pengetahuan akan melahirkan
sejumlah dispilin ilmu baik yang berkategori ilmu murni maupun terapan.
Salah satu diantara produk ilmu pengetahuan yakni disiplin ilmu
manajemen yang bersifat terapan dan kini berbagai konsep, teori dan
program yang dihasilkan dari ilmu manajemen bisa diaplikasikan pada
dunia pendidikan baik institusi pendidikan umum maupun institusi
pendidikan keagamaan (Islam).
Etika
berperilaku (termasuk saat bekerja dan menuntut ilmu) dalam Islam
didasarkan pada konsep-konsep ilmu pengetahuan dan rasionalitas (logika
akal sehat) disamping perlunya niat ikhlas semata-mata untuk memperoleh
ridho Allah. Ilmu pengetahuan yang berkembang di dunia ini merupakan
pengejawantahan dari hasil kerja intelektual manusia, bersifat universal
tetapi kemudian dapat memiliki arti (meaning) yang berbeda diantara pelaku dan pengguna produk ilmu, hal ini disebabkan worldview (pandangan alam) mereka satu sama lain memang tidak sama. Muslim seyogyanya perlu untuk mengkonfirmasikan setiap ilmu dalam worldview Islam.
Islam
sangat mendukung dan menganjurkan munculnya berbagai ilmu pengetahuan
yang dapat dimanfaatkan umat manusia bagi kemasalahatan hidup di dunia
ini yang diungkap cukup banyak dalam al Qur’an baik berupa ayat-ayat
kauniyah maupun kauliyah. Al Qur’an membenarkan adanya ayat-ayat
kauliyah yang terkait dengan ilmu pengetahuan. Keduanya (ayat-ayat kauniyah dan kauliyah)
tidak dapat dipisahkan satu dan lainnya sebagaimana konsep tauhid dalam
Islam merupakan satu kesatuan dari pemahaman terhadap nilai-nilai
kekuasaan Allah yang Esa dan hasil-hasil ciptaannya berupa ayat-ayat kauliyah.
Kita
harus akui bahwa manajemen pendidikan sebagai bidang studi dan profesi
tidak terlepas dari prinsip-prinsip manajemen di dunia industri dan
bisnis karena memang dari situ berawal pengembangan ilmu manajemen
dimana model-model yang biasa diterapkan di dunia industri dan bisnis di
alih-fungsikan ke ranah pendidikan. Pada abad ke-21 teori utama
manajemen telah diadaptasi dari konsep industri lalu dikembangkan
kedalam konteks pendidikan meskipun tentunya terdapat penyesuaian
sese=uai kebutuhan spesifik dipersekolahan atau lembaga pendidikan
lainnya.
Model
industri dan bisnis selalu sejalan dengan kebutuhan pelanggan dan
keinginan sebagai target bisnis. Oleh karena itu, membangun standar
menjadi hal penting dalam bidang industri bagi kemajuan organisasi
perusahaan. Setiap aktivitas dalam organisasi harus sesuai dengan
standar yang ditentukan manajemen untuk mencapai target yang ditetapkan.
Standar-standar manajemen praktis yang digunakan dunia industri dan
bisnis tersebut lalu dimanfaatkan oleh sektor lain seperti pendidikan
tidak terkecuali pendidikan Islam. Manajemen pendidikan lalu berkembang menjadi bidang baru dalam dunia pendidikan.
Saat
ini, sebagian besar teori manajemen yang bersifat global berasal dari
berbagai belahan dunia modern. Hal ini menimbulkan perhatian penting:
Apakah bijaksana untuk menganggap bahwa teori ini bersifat universal
dalam arti dapat diterapkan pada semua konteks persoalan? Kita menyadari
sekarang ini standar manajemen di lembaga pendidikan (Islam) meniru
begitu saja standar yang sebenarnya diperuntukkan untuk lingkungan
komersial (profit oriented) tanpa ada upaya serius dan sistematis terstruktur untuk menggalinya dalam perspektif Islam. Bahkan sesungguhnya, Al Qur’an, Hadist dan ‘Sirah Nabawiyah’,
serta catatan sejarah dari peradaban Islam merupakan nilai-nilai yang
dapat digunakan untuk membuat dan atau mengembangkan standar manajemen
Islam. Nilai-nilai Islam sejatinya mampu menawarkan tata pandang
alternatif bagi masyarkat dunia di semua aspek kehidupan karena Islam
merupakan suatu sistem nilai. Islam adalah “rahmatan lil ‘alamin”,
dalam arti bahwa jika kita mampu mengekstrak nilai-nilai Islam, maka
manusia akan mendapatkan banyak manfaat. Oleh karena itu, standar
manajemen tentu dapat dibangun berdasarkan nilai-nilai Islam.
Untuk
membahas lebih jauh manajemen standar dalam perspektif Islam, UIN
Maliki Malang dan Institute of Education International Islamic
University Malaysia (INSTEAD-IIUM) akan mengadakan konferensi
internasional bertema “Enhancing Educational Management from Islamic Perspective: Series 1 (Building Islamic Management Standard)”
di Sekolah Pascasarjana UIN Maliki Malang pada 1-2 Desember, 2012 yang
akan datang. Para ilmuan, akademisi, praktisi dari dunia bisnis,
industri dan pendidikan akan tampil menguraikan latar belakang dan
filosofi diperlukannya standar manajemen. Sementara cendekiawan Islam
pemerhati dan penggiat pendidikan Islam melalui ajang ilmiah ini
berupaya memformulasikan konsep standar manajemen dari sudut pandang
Islam.
Konferensi ini akan membahas Islam sebagai core values yang
bisa diintegrasikan ke dalam manajemen pendidikan guna meningkatkan
kualitas pendidikan.Dalam Islam sisi kualitas (mutu) lebih penting
ketimbang kuantitas (jumlah). Ini bukan berarti kuantitas tidak perlu.
Kuantitas diharapkan setelah segala sesuatunya telah melalui uji mutu
yang dianggap memenuhi kriteria/standar yang ditentukan. Keduanya (mutu
dan jumlah) jadi suatu kesimbangan sebagaimana Allah selalu menciptakan
segala sesuatunya secara berpasang-pasangan. Keseimbangan dari kedua hal
tersebut sebagaimana di ingatkan Allah melalui surat Ar-Rahman ayat
9…tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi
keseimbangan itu.
Berangkat
dari pemahaman diatas maka serial pertama konferensi yang mengangkat
pentingnya membangun standar manajemen Islam agar terbentuk standar
manajemen berbasis pada nilai-nilai utama ajaran Islam sangat diperlukan
dalam konteks kondisi pendidikan Islam di Indonesia saat ini.
Pendidikan Islam di negeri ini masih memerlukan cetak biru konsep
standar manajemen Islam yang dapat ditanamsuburkan dalam aktivitas /
proses belajar mengajar di lembaga pendidikan.
Aries Musnandar, Sekretaris Konferensi Internasional (IACIEM 2012), Sekolah Pascasarjana UIN Maliki Malang
sumberhttp://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=3475:membangun-standar-manajemen-berbasis-nilai-nilai-islam&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210&fontstyle=f-larger
Tidak ada komentar:
Posting Komentar