Sabtu, 29 Juni 2013

KETERKAITAN PENGANGGURAN DENGAN KEMISKINAN


          Banyak sekali permasalahan sosial yang terjadi dalam masyarakat Indonesia, yang kemudian dari waktu ke waktu menjadi suatu permasalahan yang kompleks dan seakan-akan sulit untuk dibenahi. Saat ini saya ingin membahas salah satu permasalahan sosial yang sudah lama menjadi suatu permasalahan yang berlarut-larut dan bahkan semakin parah, yaitu tentang “Pengangguran dan Keterkaitannya Dengan Kemiskinan”.
          Dua permasalahan ini sangat berkaitan, seseorang dapat dikatakan pengangguran apabila ia tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan hidup. Masalah pengangguran ini sepertinya sudah mendarah daging didalam masyarakat Indonesia. Seharusnya masalah ini haruslah segera dibenahi dan bukan malah ditumpuk dan seakan sudah kusut dan tidak bisa diperbaiki lagi. Pengangguran ini terjadi karena ketidakseimbangan antara penawaran tenaga kerja (jumlah tenaga kerja) dengan permintaan tenaga kerja (lapangan pekerjaan) karena penawaran lebih tinggi dibandingkan dengan permintaannya.

EFEKTIFKAH BLSM?? SOLUSI atau MASALAH?


Apa itu BLSM ?

           BLSM adalah bantuan langsung sementara masyarakat yang diberikan oleh pemerintah yang niatnya diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu dan masyarakat yang berpendapatan rendah sebagai kompensasi atas kenaikan BBM (bahan bakar minyak).  BLSM ini akan dibagikan kepada masyarakat yang kurang mampu sebesar Rp. 150.000 per kepala keluarga (KK) yang akan berlangsung selama empat bulan ke depan.  Jumlah nominal ini lebih besar 50.000 dibandingkan dengan BLT yang hanya dialokasikan senilai Rp100.000 per kepala keluarga (KK) selama tiga bulan.

            BLSM sebuah program yang dibuat oleh pemerintah. Program ini pun menuai pro dan kontra di masyarakat.  BLSM ini dicanangkan untuk para rakyat miskin dengan dampak kenaikan harga bbm. Banyak hal yang menjadi imbasnya dari kenaikan harga BBM tersebut, semua bahan pokok dan segala kebutuhan masyarakat mengalami kenaikan.

            Menurut saya kenaikan bbm ini merupakan bagian dari politisi parpol. Kalau memang tidak! Mengapa kenaikan bbm ini seiring dengan pemilihan calon presiden 2014. Memang politik Indonesia layaknya hukum rimba yang semua orang berlomba-lomba menduduki kekuasaan tertinggi. Pemerintah RI tidak menjalankan dan menerapkan betul arti dari PASAL 33 1945 yang berbunyi “Bumi dan air dan kekakayaan alam yang terkandung di dalamnya yang harus dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.