Apa itu BLSM ?
BLSM adalah bantuan langsung sementara masyarakat yang diberikan oleh
pemerintah yang niatnya diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu dan
masyarakat yang berpendapatan rendah sebagai kompensasi atas kenaikan BBM
(bahan bakar minyak). BLSM ini akan dibagikan kepada masyarakat yang
kurang mampu sebesar Rp. 150.000 per kepala keluarga (KK) yang akan berlangsung
selama empat bulan ke depan. Jumlah nominal ini lebih besar 50.000
dibandingkan dengan BLT yang hanya dialokasikan senilai Rp100.000 per kepala
keluarga (KK) selama tiga bulan.
BLSM sebuah program yang dibuat oleh
pemerintah. Program ini pun menuai pro dan kontra di masyarakat. BLSM ini dicanangkan
untuk para rakyat miskin dengan dampak kenaikan harga bbm. Banyak hal yang
menjadi imbasnya dari kenaikan harga BBM tersebut, semua bahan pokok dan segala
kebutuhan masyarakat mengalami kenaikan.
Menurut saya kenaikan bbm ini
merupakan bagian dari politisi parpol. Kalau memang tidak! Mengapa kenaikan bbm
ini seiring dengan pemilihan calon presiden 2014. Memang politik Indonesia
layaknya hukum rimba yang semua orang berlomba-lomba menduduki kekuasaan
tertinggi. Pemerintah RI tidak menjalankan dan menerapkan betul arti dari PASAL
33 1945 yang berbunyi “Bumi dan air dan kekakayaan alam yang terkandung di
dalamnya yang harus dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
read more
BLSM ini cukup membantu masyarakat yang tidak
memiliki penghasilan sama sekali (menganggur) dan juga para lansia yang sudah
tidak produktif lagi dan tidak mempunyai penghasilan atau pensiunan. Namun BLSM
ini perlu pengawasan dan control karena banyak terjadi ketidak tepat sasaran
penerima bantuan ini. Banyak kalangan yang dianggap mampu malah mendaptkannya,
sedangkann yang tidak mampu malah tidak mendapatkan bantuan. Bantuan ini
haruslah di setiap elemen masyarakat khususnya tingkat RT harus saling bekerja
sama dan melakukan pengawasan atau survey sehingga bantuan ini benar-benar
diterima oleh yang berhak. Akan tetapi mereka juga kebingungan
disaat program BLSM tidak efektif, maksudnya disini, masyarakat yang mendapat
BLSM tersebut tidak mendapatkan uang setiap bulan seperti apa yang telah
dijanjikan namun hanya beberapa bulan saja lalu berhenti.
Dipihak lain, masyarakat banyak yang berfikir bahwa BLSM hanya “senjata” Pemerintah saat kebijakan akan kenaikan BBM agar masyarakat bisa lebih tenang dalam menghadapi kenaikan BBM dan tidak menimbulkan keributan (uang tutup mulut).
Dipihak lain, masyarakat banyak yang berfikir bahwa BLSM hanya “senjata” Pemerintah saat kebijakan akan kenaikan BBM agar masyarakat bisa lebih tenang dalam menghadapi kenaikan BBM dan tidak menimbulkan keributan (uang tutup mulut).
Jadi menurut saya BLSM ini kurang
efeketif untuk menangani masalah dari dampak kenaikan BBM. Program yang
seharusnya berjalan dengan baik malah menambah konflik baru, justru jumlah
kemiskinan meningkat karena meningkatnya kebutuhan pokok sehingga daya beli dan
kemampuan masyarakat menurun sedangkan bantuan yang diberikan pemerintah hanya
bisa digunakan untuk kebutuhan yang tidak mencukupi. Dampak dari BLSM ini juga
bisa mengakibatkan masyarakat mengandalkan uang pemberian dari pemerintah
sehingga mereka malas untuk bekerja. Saya berpendapat agar pemerintah melakukan
pemerataan keadilan sosial, dan walaupun bermaksud menaikkan suatu harga harus
dilandaskan dan memberikan manfaat untuk kesejhateraan masyarakat. Lebih baik
pemerintah memberikan bantuan pada usaha kecil menengah produktif yang langsung
bersentuhan dengan ekonomi rakyat dan masyarakat
diajari bagaimana cara mendapatkan keuntungan sendiri dan bahkan dapat
menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat agar tercipta Indonesia yang
kaya, kreatif, dan terbebas dari kemiskinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar