Seperti
yang kita ketahui akhir-akhir ini telah terjadi banyak bencana atau musibah
yang menimpa negerti yang tercinta ini, yaitu banjir. Banjir ini dapat
dikatakan sebuah peringatan dan teguran dari yang maha kuasa apabila kita
melihat hal itu dari sisi agama. Karean kurang pekanya kita terhadap lingkungan
yang kurang menjaga sebuah kepentingan dari arti keberadaan lingkungan yang
bersih.
Banjir sering terjadi di ibukota
yang sepertinya sudah tidak asing lagi bahkan menjadi suatu agenda rutinitas
tahunan yaitu kota Jakarta. Namun banjir yang besarpun melanda kota manado yang
memakan korban dan merugikan masyarakat dari kerusakan rumah bakan perkebunan
mereka yang mungkin ditaksir milyaran rupiah .
read more
Sebelum itu kita harus mengenal
terlebih dahulu apa definisi banjir itu sendiri. Banjir adalah meluapnya air dari
saluran air dan menggenangi kawasana sekitarnya. 90% dari kejadian
bencana alam berhubungan dengan banjir. Ada dua jenis banjir, yaitu
banjir bandang (kiriman) dan banjir pasang surut.
Beberapa
penyebab terjadinya Banjir
1. Hujan
: dalam jangka waktu yang panjang atau besarnya curah hujan selama berhari-hari
2. Erosi
Tanah : Menyisakan batuan yang menyebabkan air hujan mengalir deras di atas
permukaan tanah tanpa terjasi resapan
3. Buruknya
penanganan sampah : yang menyumbat saluran-saluran air sehingga tubuh air
meluap dan membanjiri daerah sekitarnya.
4. Pembangunan
tempat pemukiman : dimana tanah kososng diubah menjadi jalan atau tempat parkir
yang menyebabkan hilangnya daya resap air hujan. Pembangunan tempat
pemukiman bisa menyebabkan meningkatnya resiko banjir sampai 6 kali lipat
dibandingkan tanah terbuka yang biasanya mempunyai daya serap air tinggi. Masalah
ini sering terjadi di kota-kota besar yang pembangunannya tidak terencana
dengan baik. Peraturan pembauatan sumur resapan di daerah perkotaan
kurang diawasi pelaksanaannya.
5. Bendungan
dan saluran air yang rusak: walaupun tidak sering terjadi namun bisa
menyebabkan banjir terutama pada saat musim hujanderas yang panjang.
6. Keadaan
tanah dan Tanaman : tanah yang ditumbuhi banyak tanaman mempunyai daya serap
air yang besar. Tanah yang tertutup semen, paving, atau aspal sama
sekali tidak menyerap air. Pembabatan hutan juga dapat merupakan
penyebab banjir.
7. Di
daerah bebatua : daya serap air sangat kurang sehingga bisa menyebabkan banjir
kiriman atau banjir bandang.
Dampak banjir adalah tersebarnya berbagai penyakit disebabkan oleh penggunaan air yang digunakan masyarakat, baik air minum maupun air sumur yang telah tercemar oleh air banjir. Air banjir membawa banyak bakteri, virus, parasit dan bibit penyakit lainnya, termasuk juga unsur-unsur kimia yang berbahaya. Umumnya penyakit yang sering terjadi adalah diare dan penyakit yang disebarkan oleh nyamuk/serangga, seperti demam berdarah, malaria, dll.
Tanda datangnya banjir
di kawasan rawan banjir.
Bila
tinggal di kawasan banjir maka tanyakan kepada pihak berwenang apakah sudah
dibuat peta rawan banjir yang menggambarkan kawasan sangat rawan banjir dan
kawasan yang aman, kalau belum bentuklah kelompok komunitas sadar banjir.
Tugas
pertama kelompok ini adalah membuat peta kawasan rawan banjir dan kawasan yang
selalu tergenang berdasarkan data banjir yang pernah terjadi.
Bila
peta rawan banjir sudah ada, lengkapilah dengan rute jalan evakuasi dan
lokasi tempat pengungsian sementara yang aman.
Bila
peta rawan banjir yang dibuat terdapat bangunan-bangunan penting seperti rumah
sakit, kantor polisi, sekolah, tangki penyimpanan minyak, maka disarnkan
diupayakan untuk dipindahkan ke lokasi yang aman dari bahaya banjir. Kalau
tempat-tempat vital yang terkena banjir terlebih dahulu maka harapan untuk
selamat sangat kecil.
Siapkan
karung-karung pasir untuk menahan dan membendung air supaya tidak masuk ke
dalam rumah.
Khusus
bagi masyarakat yang hidup di bawah lereng gunung harus lebih waspada karena
bisa terjadi banjir bandang yaitu banjir lumpur bercampur batu, tanah dan
batang pohon. Untuk itu ada yang harus diperhatikan dan diwaspadai
hal-hal sebagai berikut :
·
Dengarkan suara-suara yang tidak biasa
kita dengar, karena suara itu bisa berasal dari bergeraknya massa yang longsor,
misalnya suara gemuruh akibat massa tanah, batu longsor, gemeretak akibat
tumbangnya pohon – pohon dan atu suara berdebum akibat jatuhnya bongkah batu
besar yang jatuh saling bertumbukan satu sama lain.
·
Amati di luar rumah bila ada aliran
lumpur dan atau aliran lumpur campur batu (debris) agak tebal mungkin akan
diikuti longsor atau banjir bandang.
Jika dekat dengan alur
sungai lihat dan amati serta waspada dan bersiap-siap untuk evakuasi secepatnya
bila terjadi perubahan mendadak, seperti :
·
Ada penambahan /pengurangan debit aliran
air dengan cepat.
·
Ada perubahan air dari jernih menjadi
sangat keruh, misalnya pada hari biasa saat hujan air berwarna coklat cerah,
saat akan banjir berwarna coklat gelap.
·
Tidak ada air di sungai padahal
hujan deras, hal ini menunjukkan adanya aktivitas longsor di bagian puncak yang
membendung aliran sungai
Buat pertemuan rutin
kelompok komunitas sadar banjir bersamaan dengan pertemuan RT, dengan tujuan :
·
Memberi penerangan masalah banjir,
menyiapkan peralatan minimal yang harus ada di setiap keluarga seperti pacul,
skop, sepatu boot, nomor telepon penting, dll
·
Menyiapkan dan memasukkan dalam koper
barang bawaan minimal yang siap di bawa mengungsi, cara-cara evakuasi, latihan
evakuasi (termasuk untuk lansia dan orang sakit), memberi tahu nomor telepon
penting untuk keadaan gawat darurat banjir, dan informasi lain yang penting.
Kembangkan
sistem peringatan dini berdasarkan kemampuan daerah yang dimiliki misalnya
kentongan, radio panggil, interkom, dll.
Gunakan
sarana pengeras suara di masjid, atau tempat ibadah lainnya untuk memberi
peringatana bahaya banjir. Mengingat banjir sering memisahkan
anggota keluarga maka khusus untuk keluarga :
·
Rencanakan dan latihanlah menentukan
tempat/lokasi
pertemuan bila saling terpisah.
pertemuan bila saling terpisah.
·
Buat kontak keluarga alternatif diantara
kelompok komunitas.
Catat dan yakinkan seluruh anggota keluarga mengetahui nama,
alamat, telpon dari keluarga alternatif tersebut.
Catat dan yakinkan seluruh anggota keluarga mengetahui nama,
alamat, telpon dari keluarga alternatif tersebut.
·
Ajari dan pastikan setiap anggota
keluarga bagaimana dan
kapan mematikan kompor gas, listrik, dan air.
kapan mematikan kompor gas, listrik, dan air.
·
Ajari dan pastikan setiap anggota
keluarga dapat menelepon
polisi, Pemadam kebakaran (PMK) dan mencari siaran radio
yang selalu menyiarkan berita banjir.
polisi, Pemadam kebakaran (PMK) dan mencari siaran radio
yang selalu menyiarkan berita banjir.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar