Seperti yang kita
ketahui bahwa perkembangan koperasi di Indonesia tidak mengalami perkembangan
yang signifikan bahkan sepertinya koperasi kita ini tidak maju maju dan mungkin
hanya berdiam ditempat saja. Namun dalam kasus ini saya meyakini bahwa ada sebuah
kendala atau hambatan yang dihadapi oleh koperasi kita sehingga koperasi kian terpuruk
dan tergerus oleh kemodernan duniai ni.
Dalam menyikapi kasus
ini kita harus menganalisis apa masalah yang dihadapi dan urung tak terpecahkan.
Masalah yang dihadapi bukan saja masalah internal saja melainkan masalah eksternal
pun turut ambil bagian.
1.
Imej koperasi sebagai ekonomi kelas dua masih
tertanam dalam benak orang–orang sehingga, menjadi sedikit penghambat dalam pengembangan
koperasi menjadi unit ekonomi yang lebih besar ,maju dan punya daya saing dengan
perusahaan–perusahaan besar.
2.
Perkembangan koperasi dimulai dari atas
(bottom up) tetapi dari atas (top down), artinya koperasi berkembang bukan dari
kesadaran masyarakat, tetapi muncul dari dukungan pemerintah yang
disosialisasikan kebawah. Berbeda dengan yang di luar negeri, koperasi terbentuk
karena adanya kesadaran masyarakat untuk saling membantu memenuhi kebutuhan dan
mensejahterakan yang merupakan tujuan koperasi itu sendiri, sehingga pemerintah
tinggal menjadi pendukung dan pelindung saja. Pemerintah bekerja double selain mendukung
juga harus mensosialisasikanya dulu kebawah sehingga rakyat menjadi mengerti akan
manfaat dan tujuan dari koperasi.