Sabtu, 18 Januari 2014

KRISIS PERBANKAN EROPA (PORTUGAL)


Portugal merupakan bangsa Eropa pertama yang menapakkan kakinya di Bumi Nusantara pada tahun 1509 dan keterkaitan sejarah tersebut telah memberikan warna budaya di berbagai wilayah di Indonesia. Jejak-jejak hubungan budaya itu telah memberikan makna serta pengaruh positif dalam menjalin hubungan bilateral kedua negara saat ini
Republik Portugal adalah sebuah negara di Eropa bagian barat daya. Negara ini berbatasan dengan Spanyol di sebelah utara dan timur. Di sebelah barat berbatasan dengan Samudra Atlantik.
read more

Portugal terletak di benua eropa, yang tepatnya terletak dibagian eropa selatan atau terkadang disebut eropa mediterania. Tidak ada penjelasan yang dapat mengartikan istilah tersebut tergantung faktor geografi, budaya, bahasa atau sejarahyang terdapat disana. Telah disetujui bahwa 
Ibu kota : LISABON
Pemerintahan : Republik
Presiden : anibal cavaco silva
Perdana menteri          : pedro passaos coelho
Kemerdekaan 24 juni 1128
Diakui 5 oktober 1143
Luas : 93,391 km2
Mata uang : euro
Portugal adalah sebuah negara maju, ekonomi makmur, sosial dan politik yang stabil dan dengan indeks pembangunan manusia sangat tinggi. Apakah diantara 20 negara dengan kualitas terbaik hidup sementara yang PDB perkapita yang terendah diantara negara-negara Eropa Barat. Dia adalah anggota PBB dan Uni Eropa (pada saat aksesi pada tahun 1986, MEE) dan anggota pendiri NATO, OECD, Zona Euro (Uni Eropa) dan CPLP berpartisipasi dalam berbagai misi penjaga perdamaian PBB, Portugal juga merupakan negara anggota wilayah Schengen.
Sejarah krisis perbankan serta penyebab terjadinya krisis di Portugal
Uni Eropa merupakan perekonomian terbesar sedunia, lebih besar dari perekonomian Amerika dan China dua negara dengan produk domestik bruto nasional terbesar. Namun krisis yang dialami oleh Eropa merupakan krisis yang lebih berat daripada Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan Uni Eropa beranggotakan 28 anggota Negara sedangkan AS hanya satu negara. Tetapi siapa yang mengira pada tahun 2007 dan 2011 hingga sekarang Uni Eropa sedang terpuruk ditimpa krisis ekonomi dan financial yang melumpuhkan beberapa Negaranya. Krisis mulai terasa pada akhir tahun 2009, dan semakin seru dibicarakan pada pertengahan tahun 2010. Salah satu Negara Uni Eropa yang di landa krisis moneter ialah Portugal. Bangkrutnya neraca keuangan pemerintahan Portugal akibat terlalu besarnya defisit anggaran Negara sebesar melebihi 12%. Padahal menurut kesepakatan Negara-negara di Uni Eropa, defisit tidak boleh lebih dari 3% dari produk domestic bruto (GDP). Portugal memiliki utang yang lebih besar dari GDP-nya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya krisis keuangan serta berpengaruh kepada krisis perbankan suatu Negara tersebut. Semakin parahnya krisis moneter di Portugal memaksa pemerintahnnya untuk meminta bantuan finansial kepada Bank Sentral Uni Eropa (UE) dan Dana Moneter Internasional (IMF). Pada tanggal 2 Mei 2010, IMF akhirnya menyetujui paketbail out (pinjaman) €78 milyar untuk Portugal. Dana tersebut akan digunakan untuk menutupi defisit anggaran Negara dan membayar utang perbankan. Setelah setahun lalu menerima pinjaman bersyarat dari IMF dan UniEropa, menteri Keuangan Portugal Vitor Gaspar pada 15 Oktober 2012 bahwa pemerintah tahun 2013 menaikkan pajak pendapatan rata-rata dari 9,8% menjadi 13,2%. Dia juga mengumumkan pemangkasan belanja negara sebesar 2,7 miliar euro. Ini bakal berdampak pada pengurangan 2 persen dari 600.000 pekerja sektor public. Menurut Gaspar, penghematan ini demi memangkas defisit anggaran pemerintah, yang ditargetkan berkurang hingga 4,5% pada 2012. Portugal harus mematuhi standar defisit yang ditetapkan Uni Eropa, yaitu maksimal sebesar 3% dari Produk Domestik Bruto (GDP).
Berbagai kebijakan telah dikeluarkan pemerintah seperti meminta bantuan financial kepada IMF dan Uni Eropa serta kebijakan pemerintah atas kenaikan pajak dan pemangkasan anggaran telah dilakukan. Tetapi persoalan semakin meluas tatkala banyak perbankan yang tidak mampu melunasi utang-utangnnya yang telah jatuh tempo. Pemerintah harus mengeluarkan surat utang untuk menutup kekurangan anggaran dalam rangka menyelamatkan perbankan-perbankan di Portugal dari krisis likuiditas. Belum lagi krisis surat hutang yang bernilai rendah yang menambah keadaan perbankan di Portugal krisis likuiditas terhadap utang-utangnya. Kondisi ini membuat para inve stor meminta suku bunga tinggi untuk setiap penerbitan surat utang Pemerintahan Portugal. Suku bunga yang ditawarkan hampir 6% dalam waktu 12 bulan. Bunga itu jauh lebih tinggi jika dibandingkan bunga yang dalam skema bailout Uni Eropa dan IMF yang mencapai 5,7% untuk 5 tahun. Parahnya lagi jatuhnya perekonomian Portugal dan krisis likuiditas pada perbankan mempengaruhi penurunan nilai tukar uero terhadap mata uang asing. Keruntuhan perekonomian Potugal ini bersifat spiral yang artinya satu factor mempengaruhi factor lainnya. Ini menunjukkan bahwa Neraca rumah tangga (household level), neraca perusahaan/perbankan (coporate level), dan neraca pemerintahan(country level) saling berhubungan satu sama lain. Dengan kata lain hubungan neraca dalam berbagai rumah tangga dalam perekonomian makin intens terjadi saat kebijakan pajak dinaikkan dan pengurangan anggaran negara. Sedangkan guncangan yang terjadi pada satu sektor rumah tangga bisa dengan cepat menyebar ke neraca sektor lain dan tidak menutup kemungkinan menimbulkan kerusakan pada neraca perbankan dan pemerintahannya.
Krisis ekonomi portugal tak jauh berasal dari terjadinya krisisi keuangan eropa. Krisis keuangan eropa mengancam perekonomian dunia. Krisis yang menakutkan dunia itu berakar pada kegalan uni eropa untuk memeperbaiki perbankan sebenarnya perekonomian eropa belum sembuh kembali dari krisis 2007 dan tidak pernah sepenuhnya menangani semua tantangan yang dihdapi sstem perbankan. Salah satu faktor penting terjadunya krisis keuangan eropa adalah faktor krisis utang di Negara ini.
Krisis utang eropa berasal dari yunani kemudian merembet ke irlandia dan Portugal, ketiga Negara tersebut termasuk Portugal memiliki utang yang lebih besar dari GDP nya dan juga sempat mengami deficit (pengeluaran Negara leih besar dari GDP). Krisis mulai terasa pad akhir tahun 2009 dan semakin seru dibicarakan pertengahan tahun 2010. Pada tanggal 2 mei 2010, IMF akhirnya menyetujui paket bailouts (pinjaman) sebesar €10 milyar untuk yunani, €85 milyar untuk irlandia, dan €78 milyar untuk Portugal. Kemudian kekhawatiran akan terjadinya krisis pun berhenti sejenak. Efek dari krisis eropa ini cukup berdampak pada IHSG, yang ketika itu anjlok dari posisi 2,971 keposisi 2,51.
Efek domino dari krisis perbankan Portugal
Tantangan yang begitu hebat dihadapi para pemimpin Eropa, sejak  bangkrutnya Yunani, disusul Irlandia, Spanyol, merembet ke Perancis,  Inggris, dan terakhir melanda Portugal, yang masuk ke jurang krisis akiba utang. Portugal nasibnya sama seperti Amerika Serikat yang telah  diturunkan peringkat rating kreditnya dari AAA menjadi AA+. Portugal yang mempunyai utang yang setara dengan 95 % PDB nya, sudah tidak lagi mampu mengatasinya.
Krisis utang terburuk di Zona Euro telah memaksa pemerintah Eropa mengadopsi langkah-langkah penghematan ketat dan reformasi ekonomi. Kini muncul kekhawatiran bahwa penundaan lebih lanjut dalam mengatasi krisis utang zona euro bisa menyeret terjadinya resesi ekonomi yang melanda tidak hanya Eropa, tetapi juga seluruh dunia.
Kementerian Ekonomi Portugal menyesalkan downgrade peringkat rating yang dialami negaranya. Mereka menyebut Portugal telah menjadi kambing hitam dari krisis euro dan menjadi korban tidak langsung dari "serangan keuangan" kepada Uni Eropa. Dalam pernyataannya kepada media, kementerian itu mengatakan downgrade  itu tidak didasarkan pada analisis keadaan ekonomi dan keuangan terkini Portugal. Tapi, dipaksa oleh tekanan dari pelaku pasar yang kepentingannya adalah menguatkan dolar dan melemahkan euro.
Kini setiap negara di zona Euro mulai saling menyalahkan antarsesama mereka (efek domino). Lembaga pemeringkat Fitch Rating mengumumkan bahwa perekonomian bermasalah Italia menimbulkan ancaman terbesar bagi krisis keuangan Eropa. Menurut David Riley, analis utama Fitch Rating untuk Amerika Serikat mengatakan, selain Italia bahkan portugal berada di urutan terdepan krisis utang Eropa, mengingat program pinjaman raksasa negara itu dapat menyebabkan situasi berbahaya.
Krisis ekonomi yang melanda di Eropa bukan hanya berdampak pada neraca pemerintahan tetapi berpengaruh pada system sosial Eropa buktinya marak terjadinya bunuh diri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar